Segala sesuatu ada ahlinya, ada arahnya, ada tempatnya dan ada hakikatnya.
Keahlian bertasawuf bagi orang yang mempunyai arah yang benar, atau 'arif yang mewujudkan kebenaran hakikat, atau yang mencintai dengan benar, atau pencari yang sadar, atau yang alim (berpengetahuan agama) yang diikat oleh hakikat, atau sang faqih yang diikat oleh arah menuju kepada Allah.
Bukan pada orang yang memikul kebodohan, atau mengaku-aku, atau hampa dalam pandangan analisa, atau sangat awam dengan kebodohannya, atau pencari yang menentang, atau orang yang menolah total untuk taklid pada tokoh-tokoh Sufi besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar